Welcome DESAINER

Kamis, 07 April 2011

POLITIK PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN, Mubyarto, Sinar Harapan, Jakarta, 1994.

Pengertian politik dalam perkataan politik pertanian, kadang-kadang diasosiasikan dengan politics yang berkaitam dengan cara-cara kelompok masyarakat mencapai tujuan (politiknya). Dalam kenyataan memang kaitan itu ada. Petani sebagai kelompok masyarakat yang mempunyai kepentingan tertentu, memang selalu berjuang untuk memajukan kepentingan mereka baik dalam meminta harga yang lebih memadai bagi hasil-hasil produksinya, maupun dalam mengusahakan dasar tukar (terms of trade) yang tidak merugikan mereka. (halaman 12)
Politik pertanian sebagai ilmu tidak bertujuan membela sesuatu kepentingan tertentu. Tugasnya adalah menganalisis berbagai factor yang perlu diperhatikan dalam merumuskan kebijakan pertanianFaktor-faktor ini mencakup factor-faktor ekonomi,social, politik, budaya, teknik, dan lain-lain. (h alaman 12)
Politik pertanian pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah untuk memperlancar dan mempercepat laju pembangunan pertanian. Dan pembangunan pertanian tidak hanya menyangkut kegiatan petani saja, tetapi juga perusahaan-perusahaan pertanian dan perkebunan, perusahaan-perusahaan pengangkutan, perkapalan, perbankan, asuransi atau lembaga-lembaga pemerintah dan semi pemerintah. (halaman 14)
Akan ternyata, bahwa syarat mutlak berhasilnya pembangunan pedesaan adalah tetap berupa pembangunan pertanian. Pertanian adalah mata pencaharian dan lapangan kerja pokok penduduk pedesaan, sehingga dalam pembangunan pedesaan perhatian utama tetap harus ditujukan pada pembangunan pertanian sebagai sector kegiatan ekonomi yang menonjol. (halaman 15)
Bagaimana peranan pemerintah dalam masyarakat yang amat sederhana ini? Campur tangan secara langsung untuk memajukan pertanian sama sekali tidak ada. Pertanian adalah urusan petani. Pemerintah tidak menganggap perlu dan rupanya tidak dianggap perlu hal ikhwal bertani. (halaman 22)
Karena sekarang rakyat berhak menyatakan mana kerja wajib yang dianggap wajar dan mana yang dianggap tidak wajar atau terlalu dicari-cari, maka mulailah timbul “perdebatan” mengenai setiap macam pekerjaan yang perlu dilakukan di pedesaan. Inilah permulaan dari mundurnya pekerjaan “gotonh-royong”, karena tidak setiap pekerjaan gotong-royong (tanpa bayar) dianggap wajar bila dikerjakan seluruh rakyat. (halaman 34)
Bahwa mundurnya semangat gotong-royong tidak selalu dapat diterangkan sebagai akibat negative dari kemerdekaa kiranya cukup jelas. Banyak pejabat pemerintah yang memang kurang mampu memisahkan apa pekerjaan yang seharusnya diselesaikan melalui gotong-royong dan apa yang tidak, walaupun keduanya menyangkut kepentingan penduduk. (halaman 34)
Dalam arti substantive “ekonomi” memang diartikan sebagai ketergantungan manusia pada alam dan sesamanya sehingga segala tindakan manusia untuk mengatasi serba ketergantungan itulah obyek ilmu ekonomi. (halaman 66)
Manfaat yang besar pendekatan ekonomi antropologi bagi pembangunan pertanian dan pedesaan di Indonesia semakin Nampak, karena bangsa Indonesia kini lebih sungguh-sungguh melaksanakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, meskipun pada saat ini masih terasa lebih sebagai cita-cita. (halaman 68)
Dengan pembangunan manusia seutuhnya maka manusia petani penduduk pedesaan adalah merupakan titik sentral pembangunan bukan tanahnya atau komoditi yang dapat pada tanah itu. Pendekatan dalam pembangunan manusia seutuhnya lebih ditekankan pada pengembangan pribadi dan pengembangan petani sebagai pelaku pembangunan pertanian dan pedesaan. (halaman 68)
Salah satu tugas pemerintah dimana pun dan dalam sistem ekonomi apa pun ialah mengusahakan agar rakyat dapat memenuhi kebutuhannya, terutama kebutuhan pokoknya. Ditinjau dari tugas pemerintah yang demikian, maka dalam politik harga pemerintah berkewajiban agar harga-harga kebutuhan pokok rakyat terjangkau oleh daya beli mereka, khususnya pada tingkat perkembangan ekonomi sekarang, bagi kelompok pendapatan yang masih berada di bawah garis kemiskinan. (halaman 154)
Kemiskinan ialah keadaan penghidupan di mana orang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (khususnya pangan). Di pedesaan jawa, orang menggunakan pula istilah cukup (cekap) bagi mereka yang tidak termasuk miskin, dan tidak cukup (kekurangan). Kini masalah kemiskinan pedesaan sudah merupakan topic perdebatan terbuka, baik oleh umum maupun para ahli dan sarjana. (halaman 172)
Dalam berbagai usaha kita untuk mendorong perkembangan koperasi sering kita menunjuk kepada kegiatan gotong-royong dan tolong menolong. Kalau penduduk pedesaan secara tradisional sudah mengenal dan mempraktekkan kegiatan gotong-royong dan tolong menolong, orang beranggapan bahwa koperasi akan dapat berkembang karena keduanya dianggap jiwa yang sama. (halaman 190)
Memang benar di setiap masyarakat pedesaan, kita telah mengenal kegiatan gotong-royong dan tolong menolong. Dengan gotong-royong biasanya kita menunjuk kepada kegiatan bersama penduduk satu desa atau pedukuhan ntuk mengerjakan suatu proyek bagi kepentingan bersama misalnya perbaikan jalan, pembersihan makam atau perbaikan bendungan. (halaman 191)
Tolong menolong dan gotong-royong mengandung unsure keterpaksaan atau tidak semata-mata sukarela, yang berarti bahwa orang melaksanakan karena adanya semacam keharusan dan solidaritas social. (halaman 191)
Bagaimanapun, mengingat sifat masyarakat pedesaan yang umumnya berbeda dengan masyarakat kota, maka untuk membantu dan memperkenalkan teknologi baru diperlukan pengertian dan pemahaman yang mendalam atas aspirasi masyarakat dan cirri-cirinya. (halaman 212)
Untuk membawa dan menumbuhkan teknologi di pedesaan, teknologi harus dapat dimenger ti, dipelihara dan diperkembangkan lebih lanjut oleh desa sesuai dengan tahap-tahap perkembangan masyarakat desa. (halaman 212)
Industry pedesaan juga kurang berkembang antara lain karena kaitan ekonominya ke muka dank e belakang biasanya lemah. Ini berarti industry pedesaan kurang ditunjang dan sebaliknya juga kurang menunjang sector-sektor ekonomi lainnya. (halaman 213)
Industry kecil yang sebagian besar berada di daerah pedesaan dapat memegang peranan penting sekali bagi pembangunan ekonomi pedesaan dan usaha pemerataan.
a)      Industry ini memberikan lapangan kerja pada penduduk pedesaan yang pada umumnya tidak bekerja secara penuh
b)      Ia memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja/kepala keluarga, tetapi juga bagi anggota-anggota keluarga yang lain
c)       Dalam beberapa hal ia mampu memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat dan daerah sekitarnya secara lebih efisien dan lebih murah dibanding dengan industry besar. (halaman 216)
ditinjau secara nasional berhasilnya pengembangan industry pedesaan akan merupakan penghematan yang besar karena ia merupakan usaha industrialisasi tanpa urbanisasi, yang berarti ia mampu menyediakan lapangan kerja tanpa keharusan penyediaan berbagai prasarana perkotaan yang mahal. (halaman 216)
Bahwa melaksanakan program-program pembangunan pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk ternyata banyak sekali hambatannya. Bahwa dewasa ini pembangunan ekonomi telah menunjukan hasil-hasil nyata secara nasional, kiranya dapat kita pakai sebagai modal untuk meratakan hasil-hasil tersebut kepada masyarakat pedesaan yang masih banyak tertinggal. (halaman 218)  

1 komentar:

  1. Casino Hotel in Henderson, Nevada - Mapyro
    Find casino hotels 영천 출장샵 in Henderson, Nevada, United States of America - Find casinos, hotels, free 익산 출장안마 valet parking, 오산 출장안마 parking 아산 출장마사지 meters and 춘천 출장마사지 private garages.

    BalasHapus